Minggu, 17 Februari 2013


Rabu, 13 Januari 2010

Kasus IT

seiring dengan perkembangan teknologi internet,Kebutuhan akan teknologi Jaringan
Komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet
pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya
serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar
dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace,
apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend
perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak
negatif pun tidak bisa dihindari. yang satu ini adalah kasus yang di tujukan untuk ISP(
Internet Service Provider),berikut kisahnya
Howard Carmack terpaksa mendekam di bui setelah terbukti mengirimkan 825 Juta e-mail
sampah menggunakan identitas palsu atau curian. Akibatnya, Howard menerima hukuman tiga
setengah tahun penjara dari maksimal tujuh tahun penjara yang dapat didakwakan
kepadanya.
Graham Cluley, Konsultan Teknologi dari firma Sophos, menyambut baik hukuman tersebut.
"Harapan saya hukuman ini menjadi peringatan bagi pengirim Spam. sayangnya, pengirim
Spam itu mati satu tumbuh seribu. Setelah Carmack ditangkap, jumlah Spam meningkat
drastis," ujarnya seperti dikutip IT Vibe, Senin (31/05/04).
Kasus Howard dimulai dari tuntutan Earthlink, sebuah ISP (Internet Service Provider) di
Amerika Serikat. Howard terbukti mengirim e-mail palsu kepada pelanggan EarthLink di
Buffalo (salah satu kota di AS). E-mail tipuan itu kemudian digunakan untuk
mengambilalih dua rekening e-mail pelanggan Earthlink di Buffalo.itu baru segelincir kasus dari Teknologi informasi, pesan saya jangan jadikan internet

Pentingnya Data

Seringkali kita mengalami masalah dalam kehidupan ini. Terkadang masalah tersebut mendorong kita untuk memberikan komentar atau opini. Layaknya yang sering kita saksikan di layar kaca, banyak sekali isu dan permasalahan di negara kita ini yang mengundang perdebatan publik. Sesuai dengan keahliannya, maka pengamat politik akan mengomentari masalah atau isu politik. Peneliti kehutanan akan berkomentar ketika beredar isu banjir besar di Sulawesi Selatan yang merenggut ratusan korban jiwa diakibatkan gundulnya hutan. Begitu seterusnya.

Namun sayangnya, seringkali saya perhatikan, opini dan pendapat yang dilontarkan tidak berdasarkan pada fakta, informasi atau data yang aktual. Ini menyebabkan opini mereka kurang berbobot untuk menyelesaikan masalah itu tadi. Tak heran banyak pihak yang berkepentingan dalam sebuah permasalahan berkata “Jangan cuma ngomong doang dong, buktinya mana? Kalau cuma ngomong doang sih siapapun bisa!” Saya setuju.

Egoverment saat ini, lampau, masa akan datang

allow kawand semua, langsung aj ya ...di sini gw mau share tentang cara memajukan E-government di indonesia, berikut pendapat saya....
Di Indonesia, seperti halnya negara lain, telah menyadari pentingnya e-Government online untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hanya saja, banyak kendala yang terjadi dalam penerapan e-Government ini, antara lain :
Kurangnya perencanaan yang berkesinambungan, dengan program kerja yang tidak bisa berlanjut dari tahun ke tahun.
Infrastruktur, karena penetrasi PC (Personal Computer) baru menjangkau 1.5% penduduk, di bawah 1% untuk akses Internet, dan hanya 3% yang terjangkau jaringan telekomunikasi (2003).
Kurangnya pendanaan untuk program e-Government
Kurangnya koordinasi dan integrasi pemerintahan secara nasional dalam hal e-Government Belum siapnya peraturan dan regulasi mengenai e Government, ataupun lebih umum menyangkut e-commerce.
maka dari itu perkembangan e-government di indonesia bisa dibilang kurang memuaskan dikarenakan infrastruktur serta tenaga ahli yang kurang di indonesia. menurut saya cara untuk memajukan E-government di indonesia

Upaya pembenahan EgovermentU


Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat.Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaianaplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Pemerintahpusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government.Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehinggadiperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan darimasyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparatpemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukaimetoda pelayanan tradisional yang berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon.Kita harus belajar dari penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara yangdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana danprasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibatlangsung.
E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasipemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan danmemuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh olehperkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan.Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website. Tingkat keduaadalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail. Tingkat ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunya pemakaian data base bersama.Seringkali Pemerintah kebingungan ingin memulai dari mana dikarenakan minimnya sumber daya (manusia, finansial) yang dimiliki oleh Pemerintah. Berbagai hal pun dapat dijadikan alasan untuk tidak mulai melangkah. Namun sebetulnya langkah awal yang harus dimulai adalah memberikan komitmen kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan melalui media elektronik (seperti Internet) merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan.

Harapan SIN indonesia

Teknologi Informasi (katanya) salah satu manfaatnya adalah untuk memudahkan hidup manusia. SIN nantinya diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut. SIN -Singkatan dari Serial Identification Number- bisa dikatakan sebagai alternatif pengganti KTP. Namun, perbedaan signifikannya adalah SIN tersimpan dalam suatu/sebuah pusat bank data. Sehingga, hampir mustahil bagi seseorang memiliki nomor SIN ganda / lebih dari satu. Memang pengimplementasiannya sulit, tapi kalau untuk, demi, bagi dan buat kepentingan masyarakat Indonesia, tunggu apa lagi? Ibaratnya, mi instan yang katanya super cepat dan mudah saja masih butuh 3 menit untuk direbus (belum termasuk waktu "ngambil air", "ngaduk mi-nya", dll). Sehingga, suatu saat, mungkin tidak akan pernah ada lagi kakek atau nenek yang bercerita pengalamannya tentang susahnya mudik dulu. Tidak perlu ada lagi yang namanya "ngantri beli tiket" ataupun "nginap di stasiun". Tinggal mengemas barang-barang yang perlu, masuk ke stasiun, pelabuhan atau pun bandara, dan... ya sudah, selesai, tamat, titik, finish, end of story, zai jian, sayonara,

Akreditasi

Ass..Wr. Wb ......
untuk tulisan yang satu ini saya mau ambil tema "Bagaimana jika Lulus dengan Akreditasi C". Awal mula saya berkuliah adalah dengan tujuan ingin menjadi lebih maju dari saat ini, ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak nantinya serta ingin membuat bangga orang disekitar kita. tapi bagaimana mungkin kita mendapatkan itu semua jika kita dibuat kaget dengan akreditasi yang turun ke C???????? tentunya kita akan merasa SANGAT, SANGAT,SANGAT kecewa!!!!(eh jadi emosi he he),pasalnya kita merasa selama ini sudah bersungguh-sungguh belajar dengan tekun,namun nasi sudah menjadi bubur itulah pepatah yang tepat untuk sebuah kenyataan ney.....ugh...menurut sebagian orang c berpendapat "mending berhenti kuliah saja", tapi untuk saya pribadi pantang untuk mundur!! kalau nantinya sampai saat saya lulus Akreditasi masih tetap C(mudah mudahan c berubah jadi A (amin..) ) saya sangat merasa rugi banget, meskipun untuk sebagian orang tidak menganggap penting Akreditasi.